• Kesehatan mental manusia mencapai kondisi darurat di era modern ini

  • Orang berusia 15 tahun sampai 21 tahun adalah kelompok dengan kondisi kesehatan mental terburuk

  • Pandemic Coronavirus-19 (COVID-19) berdampak terhadap peningkatan gangguan kesehatan mental

  • VIDEO: Memahami Masalah Kesehatan Mental

 

Darurat Kesehatan Mental di Era Modern

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang holistik. Namun, di era modern ini kesehatan mental manusia banyak yang mengalami kemerosotan, bahkan mencapai tingkat darurat! Gangguan kesehatan mental tidak bisa kita remehkan, jumlah kasusnya saat ini masih cukup mengkhawatirkan dan menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia.

 

Usia 15-21 Tahun: Usia Rawan Kesehatan Mental

Dalam penelitian Stress in America-Generation Z yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) di tahun 2018 menunjukkan warga usia 15 tahun sampai 21 tahun adalah kelompok dengan kondisi kesehatan mental terburuk dibandingkan dengan kelompuk usia lainnya. Selain itu, berdasarkan Laporan Nasional Riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2018 yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI setiap 5 tahun sekali menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional  pada penduduk umur 15 tahun ke atas yang ditunjukkan dengan “gejala  depresi  dan  kecemasan”  mencapai  sebanyak 9,9% dari seluruh populasi Indonesia dimana mengalami peningkatan yang signifikan dari data Riskesdas tahun 2013 yaitu 6%.

 

Dampak Pandemi COVID-1 terhadap Kesehatan Mental?

Saat ini Pandemi Coronavirus-19 (COVID-19) telah menjadikan kesehatan mental menjadi isu penting bagi dunia. Dampak pandemic Coronavirus-19 (COVID-19) terhadap resiko gangguan mental antara lain sebagai berikut:

  • Gangguan kesehatan mental dapat meningkat akibat ketakutan seseorang karena menderita suatu penyakit, akibat seseorang yang takut tertular atau terinfeksi, maupun trauma karena mengalami kehilangan anggota keluarga akibat penyakit.
  • Tingkat kecemasan dan depresi semakin meningkat pada petugas tenaga kesehatan, khususnya yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi penyakit. 

Dalam kondisi darurat COVID-19, tenaga medis telah mengalami risiko tinggi untuk terpapar infeksi COVID-19, dikombinasikan dengan situasi kerja yang tidak memadai dalam mengurangi bahaya kontaminasi, beban kerja yang berlebihan, perasaan frustasi, diskriminasi, perasaan terisolasi, kurangnya dukungan kontak dari keluarga dan kelelahan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental.

  • Dari sektor ekonomi, banyak pegawai yang dirumahkan dan daya beli masyarakat menurun karena kehilangan pendapatan sehingga meningkatkan kecemasan & depresi terutama kelompok rentan secara sosial dan ekonomi.
  • Dari sektor pendidikan, pelajar harus belajar dari rumah yang merupakan sebuah hal yang belum pernah terpikirkan. Sektor sosial juga sangat terdampak karena pandemi ini seolah membatasi interaksi sosial antar masyarakat dan membuat mereka terkurung di dalam rumah pada waktu yang cukup lama.

Darurat, Indonesia Kekurangan Tenaga Kesehatan Jiwa

 

Waspada Gejala Gangguan Kesehatan Mental

Berikut adalah beberapa gejala seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental:

  • Banyak konflik batin : merasa cemas dan takut, menjadi agresif, iri hati dan curiga, suka menyerang bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain atau melakukan usaha bunuh diri.
  • Komunikasi sosial terputus dan adanya disorientasi sosial.
  • Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius: mengalami ilusi, halusinasi berat dan delusi, dihinggapi khayalan dikejar-kejar.

Berdasarkan informasi dari Katadata, sebanyak 64,8% masyarakat Indonesia mengalami masalah kesehatan mental seperti cemas, depresi, dan trauma selama masa pandemi ini. Bahkan, 1 dari 5 orang pada usia 18-29 tahun memiliki pemikiran “lebih baik mati”.  Hal ini sangat membahayakan, khususnya bagi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri.

 

VIDEO: Memahami Masalah Kesehatan Mental

Lalu, bagaimana cara praktis menjaga kesehatan mental kita? Ternyata, untuk menjaga kesehatan mental bisa dilakukan oleh diri sendiri! Untuk lebih lengkapnya, simak artikel 3 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental

Saksikan juga bagaimana Kesehatan Mental di Era Modern ini bisa terganggu yang dibahas di IGTV yang dibawakan oleh Ma Archana, ketua dari AMAYI:

 

Referensi:

Laporan Nasional Riskesdas 2018
Stress In America™ Generation Z
Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental : Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia – UNAIR
Laporan Penelitian Pengaruh Penyakit Kronis Terhadap Kesehatan Mental Emosional (Analisis Data Riskerdas 2018) – UHAMKA
Prioritaskan Kesehatan Mental Saat Isolasi Mandiri
Darurat, Indonesia Kekurangan Tenaga Kesehatan Jiwa