Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dalam tubuh. Kanker masih tergolong sebagai salah satu misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan oleh dunia medis, walaupun beberapa faktor pencetus kanker mulai diketahui misalkan faktor genetik; faktor karsinogen; maupun gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi daging olahan, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, dan lain-lain

Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta orang dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun. Artinya, setiap 2 detik, akan ada 1 orang baru yang menderita kanker dan setiap 3 detik, ada 1 orang yang meninggal dunia karena kanker.

Selain menerapkan gaya hidup sehat dengan menghindari rokok dan alkohol, membatasi konsumsi daging, membiasakan gaya hidup aktif, dan lain-lain, adakah hal lain yang bisa kita lakukan? Bahkan apa yang bisa dilakukan oleh rekan-rekan kita yang barangkali sedang berjuang untuk sembuh dari kanker?

Salah satu jawabannya adalah: MEDITASI

Sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang kanker di Amerika menginformasikan dampak meditasi terhadap penyintas kanker, salah satunya melalui artikel Take a Moment with Meditation yang ditulis oleh Stacy Simon. Dalam artikel tersebut bahwa meditasi mempunyai efek positif terhadap penyintas kanker antara lain:

  • Mengendalikan rasa cemas & stress
  • Meningkatkan kualitas tidur dan mood

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Ria Merta dkk yang di muat dalam jurnal NCBI disebutkan bahwa meditasi dapat menghasilkan melatonin yang memiliki sifat anti-kanker. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup pada para penyintas kanker yang melakukan meditasi secara rutin.

Melatonin: Hormon Relaksasi yang Anti Kanker

Melatonin adalah suatu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipotalamus. Pada kondisi normal, melatonin disekresikan dalam kondisi tidur di ruangan yang tanpa/minim cahaya. Pada saat seseorang melakukan latihan meditasi dan berhasil merasakan relaksasi, hormon melatonin ini pun terproduksi.

Selain bermanfaat untuk relaksasi, melatonin juga berfungsi meningkatkan sistem imun. Secara spesifik untuk penyintas kanker, melatonin mempunyai fungsi:

  • Meningkatkan Apoptosis pada sel yang abnormal (sel kanker): yaitu mendorong sel kanker untuk mematikan dirinya sendiri.
  • Menghambat Angiogenesis: yaitu menghambat pembentukan pembuluh darah yang mengalirkan nutrisi pada sel kanker sehingga pertumbuhannya terhambat.

Meditasi BUKAN Pengganti Tindakan Medis

Dengan sedemikian banyaknya bukti manfaat meditasi bagi penyintas kanker, tidak lantas menjadikan meditasi sebagai pengganti/alternatif bagi tindakan medis. Maharishi Anand Krishna, Ketua Dewan Pengawas AMAYI, menegaskan berulangkali bahwa meditasi adalah komplementer bagi terapi medis. Pernyataan ini lahir dari pengalaman pribadi beliau sebagai penyintas leukemia (kanker darah) bahwasanya ketika meditasi dilakoni dengan tepat oleh seorang penyintas kanker, maka meditasi akan melengkapi (komplementer) terhadap terapi medis sehingga kualitas hidup penyintas kanker menjadi lebih baik.

Mari Ajak Penyintas Kanker untuk Meditasi!

AMAYI sebagai Asosiasi Meditasi, Ayurveda, Yoga Indonesia, mendukung upaya Yayasan Anand Ashram (yang didirikan oleh Maharishi Anand Krishna pada tahun 1991 dan telah berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk memberikan program meditasi kepada para penyintas kanker.

Dalam kondisi pandemi program pelayanan tidak berhenti namun malah menjangkau lebih luas karena diadakan secara online. Beberapa penyintas kanker sangat merasakan manfaat dari meditasi ini seperti dapat dilihat dalam video berikut ini:

 

Bila meditasi bermanfaat untuk penyintas kanker, bagaimana manfaatnya untuk yang relatif lebih sehat? Tentu saja ada! Simak saja di artikel tentang “Panjang Umur dengan Meditasi: Mitos atau Fakta?”

Referensi:
Ini Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia
Stop Kanker-Situasi Penyakit Kanker
Melatonin: An Anti-Tumor Agent in Hormon-Dependent Cancers
Promising Antineoplastic Action of Melatonin
Mechanism Underlying Tumor Suppresive Properties of Melatonin